Kamis, 05 Juli 2012

Pencirian dan Konsep Sifat

A.  Pencirian Taksonomi
Hampir semua kegiatan botani sistematik melibatkan sifat dan ciri tumbuhan beserta variasinya. Sifat dan ciri inilah yang memungkinkan orang menggambarkan konsep dan mengenal sesuatu takson. kegiatan taksonomi mencakup tentang :
  1. Dasar-dasar pencirian
  2. Tata cara pengenalan dan hukum-hukum penamaan
  3. Asas-asas pengaturan tumbuhan dalam golongan atau kesatuan kelasnya secara ideal.
Ciri didefinisikan sebagai wujud yang merupakan pernyataan (ekspresi) sifat yang dapat diukur, dihitung atau diberi penilaian lain. Hampir semua kegiatan botani sistematik melibatkan sifat dan ciri tumbuhan beserta variasinya. Sifat dan ciri inilah yang memungkinkan orang menggambarkan konsep dan mengenal sesuatu takson. Sifat secara umum dapat diartikan sebagai petanda yang mengacu pada bentuk, susunan atau kelakuan tumbuhan yang dapat digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi atau memisahkan suatu tumbuhan dari yang lainnya. Pernyataan atau keadaan variasi sifat disebut ciri suatu sifat. Contoh sifat: tinggi pohon, pinggir daun. Tinggi pohon 5m, pinggir daun rata, beringgit, merupakan ciri daripada sifat tinggi pohon dan pinggir daun itu.
Sedangkan Sifat secara umum didefinisikan sebagai petanda atau candra yang mengacu kepada bentuk, susunan, tingkah laku yang digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi dan memisahkan antara organisme satu dengan organisme lainnya. Sifat sering dibedakan dengan ciri. Ciri lebih ditekankan kepada ekspresi dari suatu sifat. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu. Organisme yang sama dengan pemilihan sifat yang berbeda dapat mengakibatkan hasil versi klasifikasi yang berbeda pula.
Azas-azas taksonomi
  1. Pencirian dan identifikasi
  2. Penamaan
  3. Penggolongan
  4. Mengamati jalannya evolusi
Kegunaan Sifat
Sifat memiliki manfaat atau kegunaan, kegunaan sifat dalam taksonomi tumbuhan adalah:
  1. Sebagai bahan untuk menyusun deskripsi tumbuhan.
  2. Sebagai bahan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan tertentu.
  3. Sebagai bahan untuk pembatasan suatu taksa.
  4. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun klasifikasi tumbuhan

B.  Macam Sifat Taksonomi
1.    Sifat kuantitatif dan Sifat Kualitatif
Sifat taksonomi kuantitatif adalah sifat yang cirinya yang dapat dinilai secara langsung dengan cara menghitung atau mengukur, dan dinyatakan dalam angka. Contohnya: lebar daun, panjang perbungaan yang dinyatakan dalam cm atau jumlah benang sari, jumlah lembar mahkota bunga yang dinyatakan dalam angka. Sifat kualitatif digambarkan dengan bentuk dan dideskripsikan bukan dalam angka. Contohnya: duduk daun berhadapan, berseling, buah buni atau buah kotak.
Sifat kualitatif mempunyai nilai yang lebih penting daripada sifat kuantitatif, sebab sifat kuantitatif kadang-kadang mempunyai kisaran yang luas terutama pada sifat yang berasal dari bagian vegetatif yang seringkali dipengaruhi faktor-faktor lingkungan. Sifat taksonomi juga dapat digolongkan atas sifat yang baik dan sifat yang jelek. Sifat yang baik untuk keperluan botani sistematik adalah tidak mudah terpengaruh faktor lingkungan, variasinya konsisten atau relatif stabil dalam populasi taksa itu.
2. Sifat Analisis dan sintesis
Sifat analisis adalah sifat yang digunakan untuk identitas, pencirian dan batas takson. Sifat sintesis adalah sifat yang terdapat secara serba sama dan luas merata pada seluruh anggota suatu takson bertingkat lebih tinggi. Sifat sitesis merupakan sifat alami yang konstan yang tidak serupa dengan sifat analisis  yang disediakan untuk pengakuan suatu kelompok yang dalam penggunaannya untuk menyatukan kelompok-kelompok kecil menjadi kelompok yang tinggi tingkatannya.
Sifat analisis sering disebut ula sefat diagnostik yaitu sifat yang terdapatnya terbatas dan khas karena dipilihkan dari sifat yang mempunyai kisaran variasi yang lebih luas dengan bermacam-macam pola variasi.
3. Sifat Mikro Dan Sifat Makro
Sifat ini diacu berdasarkan perspektif skala agak benar sebenarnya dari keadaan dan kadang juga pada tipe metode mendapatkan data, misalnya dengan menggunakan TEM atau SEM, kromatografi, elektroforesis, dan sebagainya.
4. Sifat Biologik
Sifat biologik mempunya sifat yang jelas atau peranan penting dalam organisme. Sifat ini dibagi menjadi tiga tipe, yaitu sifat fungsional (yang berkaitan erat dengan beberapa fungsi khusus), sifat “ epharmonic” yang nampaknya berhubungan dengan cara hidup tumbuhan dan sifat adaktif (variasi sesuai dengan kondisi lingkungan luar/eksternal)
5. Sifat baik dan sifat tidak baik untuk taksonomi
Sifat yang baik untuk taksonomi memiliki persyaratan yaitu :
  1. Bukan sifat yang memiliki variabilitas genetika interinsik tinggi.
  2. Sifat yang tidak mudah mengalami perubahan oleh modifikasi lingkungan sederhana.
  3. Menunjukkan konsistensi, yaitu sesuai dengan korelasi dari sifat-sifat yang ada dalam suatu system alam klasifikasi yang disusun.
6. Sifat Filetik
Sifat filetik merupakan suatu sifat yang pertama-tama diduga menunjukkan informasi tentang filogeni dari golongan dan akhirnya berhubungan dengan perkembangan sifat.
7. Sifat Kladistik
Sifat kladistik yaitu merupakan sifat yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan asal evolusinya. Sesuatu keturunan dari populasi organisme yang dianggap sebagai nenek moyang yang tetap mempertahankan identitasnya dari keturunan tadi, dan mereka mempunyai kecenderungan secara evolusi dan kenyataan historik. Jadi merupakan suatu studi hipotesis akan evolusi suatu organisme.
8. Sifat Fenetik
Fenetik adalah suatu studi yang mengklasifikasikan berbagai macam organisme berdasarkan kesamaan atau kemiripan morfologi dan sifat lainnya yang bisa diobservasi tidak tergantung pada asal evolusi organisme bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More