Selasa, 03 Juli 2012

Ekologi Lingkungan dan Vegetasi

  1. Pengertian Ekologi
Pengertian Istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Arnest Haeckel seorang ahli Biologi Jerman pada tahun 1866. Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Oikos” berarti rumah dan “Logos” yang berarti ilmu. Jadi,ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dengan rumahnya atau rumah tangga makhluk hidup. Secara harfiah ekologi merupakan ilmu yang mempelajari organisme dalam tempat hidupnya atau dengan kata lain mempelajari hubungan timbal-balik antara organisme dengan lingkungannya. Ekologi hanya bersifat eksploratif dengan tidak melakukan percobaan, jadi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam.
Ekologi merupakan suatu kajian tentang makhluk hidup di tempat tinggalnya atau habitatnya. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa lingkungan merupakan komponen penting di dalamnya. Lingkungan merupakan keseluruhan faktor hidup (biotik) dan faktor tak hidup (abiotik) yang meliputi dua bagian : lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro adalah lingkungan yang cukup dekat dengan obyek yang dipengaruhi. Lingkungan mikro berbeda dengan lingkungan makro. Sebagai contoh, lingkungan mikro di bawah kanopi hutan berbeda dengan lingkungan makro di atasnya, seperti kelembaban, kecepatan angin,dll. Lingkungan mikro di bawah batu di padang pasir lain pula keadaannya. Baik lingkungan makro maupun lingkungan mikro sangat mempengaruhi keberadaan suatu spesies yang merupakan suatu unit ekologi.
Komponen-komponen yang membentuk ekologi adalah : Lingkungan abiotik (anorganik), terdiri dari tanah, udara, sinar matahari yang merupakan mediumuntuk berlangsungnya kehidupan. Lingkungan biotik (organik) terdiri daritumbuhan, binatang, manusia, yang menjadi penghuni lingkungan abiotik, dibedakan atas : Konsumen Primer, disebut Herbivora, yaitu makhluk hidup pemakan rumput atau daun-daunan, misalnya kambing, rusa dan sapi.
(http://www.scribd.com/doc/23110667/pengertian-Ekologi)
Sedangkan lingkungan hidup tanaman dibagi dalam dua kelompok besar, pertama: lingkungan makro yaitu suatu lingkungan yang berpengaruh secara umum atau regional,  sedangkan yang ke dua adalah lingkungan mikro adalah lingkungan yang paling dekat dengan tanaman yang secara potensial berpengaruh terhadap organ tersebut, jadi merupakan suatu lingkungan dimana tumbuhan harus bertanggap.
Lingkungan makro mungkin sangat berbeda dengan lingkungan mikro sebagai contoh adalah lingkungan dalam suatu kanopi hutan sangat berbeda dengan lingkungan luar kanopi tersebut khususnya pada kelembaban, kecepatan angin, intensitas cahaya dan temperatur tentunya, lingkungan mikro di bawah suatu batuan di gurun tentu lebih dingin dibandingkan dengan diluar bebatuan tersebut.
Kecepatan angin pada lingkungan mikro pada  satu mm dari permukaan daun tentu mempunyai kecepatan angin yang berbeda dengan  bagian organ lain, sehingga dikatakan lingkungan mikro adalah lingkungan dimana tanaman mampu bertanggap. Ekologi Tumbuhan sesungguhnya tak mungkin dapat dipisahkan dari ekologi hewan maupun mikroba karena dalam habitat yang sama selalu dapat dijumpai keberadaan hewan dan mikroba.
Ekologi tumbuhan adalah kajian pada tingkatan hirarkhi organisme dan populasi, serta ekosistem yang ditempati, berkaitan dengan kondisi tersebut maka kajian dimulai dari pengenalan tanaman, analisis berdasarkan parameter ekologi yang digunakan, dimulai dari tingkatan yang paling luas yang menutup permukaan bumi yang disebut sebagai vegetasi.
(http://blog.uad.ac.id/novatriani/2011/12/04/ekologi-lingkungan-dan-vegetasi/)
2. Vegetasi
Vegetasi dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi. Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Vegetasi)
 a. Bentuk Pertumbuhan
Bentuk pertumbuhan dari vegetasi dapat termasuk dari satu atau lebih dari hal berikut:
  1. Ukuran: lama hidup, kerasnya kayu, atau takson, contoh adalah : herba anual, perenial, perenial berkayu, pohon ataupun pohon merambat
  2. Derajad kebebasan suatu takson: contoh adalah tumbuhan hijau yang berakar dalam tanah, parasit,saprophite atau epipit.
  3. Morphologi takson: misalnya batang suculent (jaringan tebal dan lunak), daun suculent, bentuk roset, berduri, berambut.
  4. Sifat daun takson: Midalnya besar, kecil, kaku, selalu hijau, meranggas pada waktu musim kering, bentuk daun jarum, atau bentuk daun lebar.
  5. Phenologi, fenologi adalah waktu kejadian daur hidup dalam kaitannya dengan isyarat lingkungan seperti menggugurkan daun, bertunas, berbunga.
  6. Lokasi kuncup kala buruk (perenating) seperti yang ditetapkan oleh raunkier  pada tahun 1934.
  7. Fisiognomi Vegetasi
Fisiognomi adalah kenampakan luar suatu vegetasi, fisiognomi dapat dibangun dari  arsitek dan life form dari vergetasi penyusun. Arsitek vegetasi merupakan bentuk tajuk/ kanopi dari suatu tumbuhan, suatu vegetasi dapat terdiri dari empat atau lima lapisan  kanopi tergantung pada jenis vegetasi.
b. Formasi
Tipe formasi dapat dilihat dengan banyak cara, satu diantaranya adalah dengan tipe formasi dari Raunkier yag berdasarkan kuncup perenating dikelompokan sebagai berikut
  1. Phanerophyte (P): kuncup perenating pada ketinggian paling tidak 25 cm diatas permukaan tanah. Ini berupa pohon, semak tinggi, liana, tumbuhan merambat berkayu, epifit dan batang sukulen yang tinggi.
  2. Chamaeophyte (Ch): kuncup perenaying berkedudukan dekat dengan permukaan tanah (dibawah 25 cm). Herba, suffrutescent (suffruticose, perdu rendah, kecil, bagian pangkal berkayu dengan tunas berbatang basah), atau tumbuhan berkayu rendah, tumbuhan succulent rendah, tumbuhan cushion (bantalan).
  3. Hemycriptophite (H): herba perenial dimana bagian aerial mati pada akhir pertumbuhan, meninggalkan kuncup pada atau tepatv dibawah permukaan tanah. Herba berdaun lebar musiman dan rumput-rumputan, tumbuahn roset.
  4. Cryptophite (Cr): kuncup perenating terletak dibawah lapisan tanah atau terbenam dalam permukaan air. Tumbuhan darat dengan rimpang dalam, umbi atau tuber, tumbuahn perairan emergent, mengapung atau tenggelam dan berakar pada dasar.
  5. Therophyte (Th): tumbuhan annual melampaui kala buruk dengan biji
c. Asosiasi
Asosiasi dapat dikatakan sebagai komunitas yang merupakan suatu istilah yang dapat digunakan pada sembarang tipe vegetasi, sembarang ukuran dan sembarang umur, komunitas dapat merupakan satu unit ekologi yang sangat luas namun juga dapat merupakan  satuan yang sangat sempit. Istilah  komunitas juga dapat digunakan untuk satuan yang paling kecil sekalipun seperti halnya menempelnya lumut yang beraneka ragam di pohon tertentu. Ukuran, umur dan stratum tumbuhan bukan merupakan batasan suatu komunitas tumbuhan demikian juga dengan  perubahan komponen vegetasi yang terdapat didalamnya. Komunitas tetap berlaku untuk vegetasi yang mudah berubah ataupun yang lambat dalam perubahan penyusun vegetasinya.
Seringkali vegetasi serupa mudah dan sering ditemukan pada lokasi yang mempunyai kondisi yang sama, sebagai contoh adalah hadirnya vegetasi yang berupa padang rumput yang mudah ditemui di manapun. Asosiasi lebih merupakan kumpulan dari contoh dalam sebuah vegetasi.  Suatukomunitas besar  dapat terdiri dari banyak asosiasi atau komunitas kecil  yang didalamnya terdapat banyak spesies tumbuhan penyusun vegetasi tersebut, pertanyannya adalah  apakah masing masing asosiasi tersebut merupakan suatu kesatuan atau masing masing asosiasi merupakan satuan yang terpisah? Asosiasi yang dapat merupakan bentuk komunitas dalam suatu formasi umumnya terdiri dari banyak asosiasi penyusun dimana salah satu dan lainnya dapat sangat berbeda dalam fisiognominya. Asosiasiasi dapat dikatakan juga sebagai komunitas, namun tidak semua komunitas menunjukan suatu asosiasi. Komunitas dapat dilabel sebagai asosiasi jika mempunyai ciri sebagai berikut:
  1. Mempunyai komposisi floristik yang seragam
  2. Fisiognomi yang seragam
  3. Terdapat pada habitat yang relatif konsisten
d. Karakteristik
Merupakan suatu ciri khas dari suatu individu atau yang biasa disebut dengan tipikal karakteristik tidak hanya memiliki atau menjadi ciri suatu individu saja namun karakterristik juga berperan dalam pengelompokkan jenis tumbuhan.
Salah satu fenomena dari tipikal individu dan berkelompok ini adlah kesamaan tipe vegetasi dalam lingkungan makro serupa yang tersebar di seluruh dunia. Vegetasi ini berperan penting dalam penentuan ekosistem.
e. Populasi
Populasi  adalah suatu kelompok individu yang spesiesnya sama dan menempati dalam suatu habitat yang cukup kecil sehingga memungkinkan terjadinya interbreding diantara anggota semua kelompoknya.
Beberapa populasi tidak berinterbreding namun melakukan penyerbukan sendiri (self polination) atau bereproduksi secara seksual. Luas wilayah yang ditempati memungkinkan potensi terjadinya pertukaran gen melalui penyerbukan sendiri ataupun tetangga.
Penentuan atau penggolongan species dalam populasi dapat dilakukan dengan dua cara:
  1. Secara taksonomi, yaitu species ditentukan berdasarkan hubungan kekeluargaan baik secara evolusi, maupun sejarah nenek moyangnya.
  2. Berdasarkan peran atau fungsi, yaitu penentuan species didasarkan pada kesamaan perannya di dalam lingkungan
Berdasarkan sifatnya yang unik dan berbeda dengan sifat masing-masing individu, populasi memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
  1. Densitas atau kerapatan atau kepadatan
  2. Angka kelahiran (natalitas)
  3. Angka kematian (mortalitas)
  4. Genetik
  5. Struktur Umur
  6. Potensi biotik
  7. Bentuk pertumbuhan
(staff.uny.ac.id/sites/default/files/Handout%20Ekologi_0.pdf)
f.  Spesifikasi dalam Ekologi Tumbuhan
A. Sinekologi
Synekologi mempunyai banyak sinonim kata diantaranya adalah: ekologi komunitas, fitososiologi,geobotani, ilmu vegetasi ataupun ekologi vegetasi. Syekologi mempunyai fase-fase yaitu:
1)      Sosiologi tumbuhan
Sosiologi tumbuhan membicarakan mengenai diskripsi dan pemetaan tipe vegetasi dalam suatu komunitas
2)      Dinamika tumbuhan
Dinamika tumbuhan termasuk didalamnya adalah: transfer nutrien, transfer energi, hubungan antaginis atau simbiotik antara anggota, proses dan sebab terjadinya suksesi ataupun perubahan komunitas menurut waktu. Kajian dinamika  komunitas dapat diabstrakan dalam level matematika dimana rumus yang dipergunakan dapat memvisualisasi  dan mensimulasikan sistem dinamika yang khusus diamati, kajian demikian dapat disebut sebagai ekologi sistem
3)      Deduksi evolusi untuk menentukan sifat alam dari suatu komunitas
B. Autekologi
Autekologi, yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Contoh autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Jadi, jika kita mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More