A. Pengertian Evolusi
Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan, kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap artinya bahwa evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi alam pada variasi gen dalam suatu individu/spesies yang menghasilkan perkembangan spesies baru.
Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makhluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan hidup dan tidak punah disebut juga dengan istilah evolusi progresif, sedangkan kemungkinan/opsi yang kedua adalah makhluk hidup yang berubah/berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif.
Pengertian Evolusi :Menurut Ilmu Sejarah Evolusi adalah perkembangan ekonomi, social dan politik tanpa adanya paksaaan dari waktu kewaktu secara sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama.Menurut Ilmu pengetahuan alam Evolusi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang lama. Contoh : Dari binatang atau hewan kera menjadi manusia , ikan menjadi reptile, dan lain sebagainya
B. Jenis-Jenis Evolusi Dialam
Evolusi Kosmik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup. Evuolusi Organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik pada makhluk hidup dari generasi ke generasi.
Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini. Banyak teori yang telah dikemukakan para ahli, tetapi tampaknya belum satupun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
Sejak abad ke-6 sebelum masehi, para ahli sudah mencoba mengemukakan pendapatnya tentang asal usul berbagai jenis makhluk hidup yang ada didunia, misalnya:
1. Anaximander (500 SM)
Anaximander mempercayai bahwa manusia berevolusi dari makhluk akuatik mirip ikan yang pindah ke darat.
2. Empedocles (495-435 SM)
Empedocles Adalah filsuf Yunani yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari Lumpur dan tumbuhan kemudian berubah menjadi hewan. Menurut Empedocles, makhluk-makhluk pertama memiliki bentuk seperti monster. Bentuk makhluk-makhluk ini berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling baik yang mampu bertahan hidup. Pemikiran Empedocles ini adalah bentuk dari seleksi alam yang merupakan mekanisme penting dalam evolusi.
3. Erasmus Darwin
Dengan bukunya “Zoomonia” yang intinya menyatakan kehidupan itu berawal dari asal mula yang sama dan respons fungsional akan diwariskan kepada keturunannya.
4. Thomas Robert Malthus
Dengan bukunya “Essay on the principle of population as it Affect the future Improvement of man kind “, yang intinya menyatakan tidak adanya keseimbangan antara penduduk dan bahan makanan. Selanjutnya muncullah kata-kata yang digunakan oleh Darwin yaitu perjuangan untuk hidup (Struggle for Life).
5. Charles Lyell
Dalam bukunya “Principle of Geologi”, menyatakan bahwa bumi mengalami perubahan terus-menerus karena pengaruh alam.
6. Georges Cuvier (1769-1832)
7. Menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan makhluk hidup yang berbeda. Teori ini disebut juga katastropisme.
C. Pencetus Teori Evolusi
Beberapa tokoh yang mengemukakan teori evolusi adalah Lamarck, Charles Darwin, dan August Weismann.
1. Charles Darwin
Menurut Darwin, pada mulanya memang afa jerapah yang berleher pendek dan panjang . Jerapah berleher pendek tidak mampu bertahan hidup karena tidak bias menjangkau daun dipohon yang tinggi, sedangkan jerapah yang berleher panjang mampu bertahan hidup dan menurunkan sifat tersebut kepada keturunannya.
Pendapat Charles Darwin tercantum dalam buku yang diberinya judul “on spesies by means of Natural Selections” & “the descent of man (1857)”. Buku “on the spesies by means of Natural Selections” diterbitkan pada tanggal 24 november 1859. Setelah beliau mengadakan ekspedisi keliling dunia bersama Henslow dengan menggunakan kapal HMS Beagle. Didalam bukunya termuat ajaran Darwin mengenai pokok-pokok evolusi, yaitu :
a. Bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup pada masa dulu.
b. Evolusi terjadi melalui Seleksi Alam (Natural Selections)
Sejarah penelitian Charles Darwin pada tahun 1805. Pada mulanya, dia adalah mahasiswa kedokteran di Universitas Cambridge, lalu pindah kejurusan biologi. Pada usia 22 tahu Darwin menjadi natulis yang kemudian ekspedisi dengan kapal HMS Beagle selama 5 tahun. Selama berlayar, Darwin mengumpulkan fosil dan batu-batuan. Darwin juga mempelajari flora dan fauna di Amerika Selatan dan sekitar pulau-pulau Galapagos. Tujuan pelaparan itu sebenarnya untuk meneliti kelimpahan flora dan dauna diberbagai tempat.
Berawal dari pengamatannya, pemikiran Darwin mengenal adanya variasi mulai berkembang. Darwin kemudian memperoleh ide tentang evolusi yang didasarkan atas pokok-pokok pikirannya, yaitu :
1) Makhluk hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan. Tidak ada dua individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali kembar identik).
2) Setiap populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup mampu berkembang biak. Untuk berkembang biak perlu adanya makanan yang cukup. Dan jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada yang dapat bertahan hidup.
3) Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus.
4) Individu-individu berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup.
5) Sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat bertahan hidup dan bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.
6) Akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif terhadap lingkungan yang dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif tersebut. Seleksi alam akhirnya akan mengubah sifat dalam populasi, bahkan menghasilkan spesies baru.
Pokok-pokok pikiran dalam teori Darwin tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan sehari-hari yang dapat kita jumpai, antara lain sebagai berikut:
1) Adanya variasi individu dalam satu keturunan
2) Bertambah banyaknya populasi
3) Adanya perjuangan suatu spesies untuk bertahan hidup
4) Adanya peristiwa seleksi alam. Hanya individu yang memiliki sifat yang sesuai dengan lingkungannya yang dapat memenangkan persaingan dan hidup terus serta bertambah banyak. Sebaliknya, yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan kalah dan musnah.
Setelah kembali ke inggris, Darwin kembali memikirkan ide-idenya tentang evolusi. Satu hal yang mengganggunya adalahevolusi seharusnya terjadi dalam waktu yang lama, ratusan ribuan hingga jutaaan tahun. Padahal, pendapat yang popular dikalangan ahli geologi saat itu adalah bumi ini baru berusia 6000 tahun. Darwin menemukan jawabannya dalam buku kalangan Charles Lyell, Principles of Geology. Lyell mengatakan bahwa bumi ini sangat tua sehingga memberikan “waktu” yang diperlukan bagi makhluk hidup untuk berevolusi. Dan tulisan lyell, Darwin membuat kesimpulan bahwa: Deretan fosil yang terdapat di batuan muda berbeda dengan deretan fosil pada batuan tua.Perbedaan itu disebabkan perubahan yang berangsur-angsur dan perlahan-lahan .
Pada abad ke-18, Thomas Robert Malthus mempublikasikan sebuah karya yang menyatakan bahwa populasi bertambah sesuai deret ukur (1-2-3-4-5). Pada manusia, hal ini mengakibatkan terjadinya kelaparan, penyakit, dan perang yang akan mengulangi ledakan populasi pendudukan. Darwin, yang melakukan pengamatan pada berbagai hewan dan tumbuhan, menemukan kesamaan ide Malthus pada kehidupan hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup harus berjuang untuk bertahan hidup. Darwin menggunakan ide ini untuk menjelaskan teori evolusi lebih lanjut.
Dalam perjuangan untuk bertahan hidup, sifat-sifat yang mendukung pemiliknya untuk mampu bertahan akan tetap ada, sedangkan sifat-sifat yang tidak mendukung akan hilang. Hal ini akan menghasilkan adaptasi, sebuah modifikasi evolusioner yang meningkatkan kemampuan makhluk hidup bertahan hidup untuk bertahan hidup dan berkembang biak disuatu lingkungan. Akumulasi dari modifikasi inilah yang kemudian memunculkan spesies baru. Makhluk hidup yang mampu bertahan hidup karena mampu beradaptasi di lingkungannya inilah dapat lolos dari seleksi Alam.
2. Lamarck
Lamarck melakukan pengamatan terhadap fenomena dialam. Lamarck berpendapat bahwa perubahan yang terjadi pada organ hewan disebabkan karena beradaptasi dengan perubahan dialam. Lamarck memberikan contoh pada leher yang panjang pada Jerapah. Menurut Lamarck pada mulanya semua jerapah berleher pendek, namun karena sering digunakan untuk untuk menjangkau daun-daun muda dipohon yang tinggi, lama kelamaan leher jerapah memanjang. Pemanjangan leher ini lalu diturunkan pada keturunannya. Pendapat Lamarck berbeda dengan Darwin.
Lamarck melakukan pengamatan terhadap fenomena dialam. Lamarck berpendapat bahwa perubahan yang terjadi pada organ hewan disebabkan karena beradaptasi dengan perubahan dialam. Lamarck memberikan contoh pada leher yang panjang pada Jerapah. Menurut Lamarck pada mulanya semua jerapah berleher pendek, namun karena sering digunakan untuk untuk menjangkau daun-daun muda dipohon yang tinggi, lama kelamaan leher jerapah memanjang. Pemanjangan leher ini lalu diturunkan pada keturunannya. Pendapat Lamarck berbeda dengan Darwin.
3. August Weismann
Teori Darwin sangat mempengaruhi perkembangan prinsip seleksi alam. Weismann mencoba menerapkan Teori Darwin dalam peristiwa genetika.
Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Ia membuktikan pendapatnya dengan mengawinkan dua tikus yang dipotong ekornya. Hingga generasi ke-21, semua tikus tadi berekor panjang.Weismann menyimpulkan bahwa :
Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Ia membuktikan pendapatnya dengan mengawinkan dua tikus yang dipotong ekornya. Hingga generasi ke-21, semua tikus tadi berekor panjang.Weismann menyimpulkan bahwa :
a. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kegenerasi berikutnya. Hal ini membuktikan bahwa teori lamarck tidak benar.
b. Evolusi adalah masalah pewarisan gen-gen melalui sel kelamin atau evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Evolusi
Frekuensi Gen adalah Perbanding antara suatu gen atau genotipe dengan gen atau genotipe yang lain didalam suatu populasi. Pada proses Evolusi terjadi perubahan frekuensi gen. Bila perbandingan antara genotipe-genotipe dalam satu populasi tidak berubah dari satu generasi ke generasi, maka frekuensi gen dalam populasi tersebut dalam keadaan seimbang . Frekuensi Gen seimbang bila :
1. Tidak ada mutasi atau mutasi berjalan seimbang (jika gen “A” bermutasi menjadi gen ”a” maka harus ada gen “a” yang menjadi gen “A” dalam jumlah yang sama.
2. Tidak ada seleksi
3. Tidak ada migrasi
4. Perkawinan Acak
5. Populasi Besar
6. Bila frekuensi gen dalam satu populasi ada dalam keadaan seimbang berlaku Hukam Hardy Weinberg . Apabila frekuensi gen yang satu dinyatakan “p” dan alelnya adalah “q”, maka menurut Weinberg :
Bila frekuensi gen A=p dan frekuensi a=q,
Bila frekuensi gen A=p dan frekuensi a=q,
maka frekuensi: AA : 2Aa : aa = p2 : 2pg : q2
Dari penjelasan rumus tersebut sangat jelas bahwa hukum Hardy-Weinberg sangat berguna untuk menghitung frekuensi gen serta frekuensi homozigot maupun heterozigot didalam suatu populasi.
Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut ini :
Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut ini :
a) Menghitung frekuensi gen Kodomain (intermedict)
Kodomain adalah sifat kedua induk yang muncul sama kuat.
Contoh :
Kodomain adalah sifat kedua induk yang muncul sama kuat.
Contoh :
1) Dari 24 orang siswa kelas XII IPA yang diperiksa golongan darahnya berdasarkan MN, didapatkan 8 orang bergolongan darah M, 4 orang bergolongan MN, dan 12 orang bergolongan darah N. Berapakah frekuensi alel LM dan LN dalam populasi itu ?
Penyelesaian :
Misalkan p = frekuensi untuk alel LM dan q = frekuensi untuk alel LN menurut hokum Hardy-Weinberg :
Penyelesaian :
Misalkan p = frekuensi untuk alel LM dan q = frekuensi untuk alel LN menurut hokum Hardy-Weinberg :
P2LMLM + 2pqLMLN + q2LNLN
Jadi, frekuensi alel LM = p = 0,293
frekuensi alel LN = q = 0,707
2) Menghitung frekuensi gen jika ada dominan
Contoh :
Dalam populasi, didapatkan 54% perasa PTC dan 46% bukan perasa PTC. Berapakah perbandingan frekuensi genotype yang terdapat dalam populasi tersebut.
Penyelesaian :
Genotipe kelompok bukan perasa PTC disimbolkan dengan tt. Sedangkan d=genotype untuk kelompok bukan perasa PTC disimbolkan dengan TT atau Tt.
Jadi, frekuensi gen t dalam populasi tersebut ?
Karena
Dengan mengetahui frekuensi gen T dan t, maka frekuensi genotipe dapat dihitung, Sebagai berikut :
Dengan mengetahui frekuensi gen T dan t, maka frekuensi genotipe dapat dihitung, Sebagai berikut :
0,265 T 0,735 t
0,265 T 0,0702 TT 0,195 Tt
0,735 t 0,195 Tt 0,54 tt
Jadi, perbandingan frekuensi genotipe yang terdapat didalam populasi adalah :
TT : Tt : tt = 0,0702 : 0,39 : 0,54
Faktor – faktor yang mempengaruhi evolusi adalah, sebagai berikut :
Faktor – faktor yang mempengaruhi evolusi adalah, sebagai berikut :
a. Perkawinan Tak Acak
kenyataannya, tidak ada perkawinan yang benar-benar acak. Perkawinan umumnya dipengaruhi faktor pilihan. Misalnya : burung merak betina lebih memilih merek jantan dengan bulu ekor yang besar dan indah, dan manusia cenderung mengembangkan hewan atau tumbuhan yang mengguntungkan sehingga akan terjadi kepunahan pada suatu spesies.
b. Migrasi
Suatu spesies dapat terasing dari spesies-spesies sesamanya & hidup didaratan yang berbeda karena dipisahkan oleh suatu larutan, misalnya apa yang terjadi pada sejenis kumbang (Xylocopa nobilis) yang hidup dipulau sangihe. Bila Xylocopa nobilis dari pulau sangihe bermigrasi kedaerah manado dan terjadi perkawinan antara xylocopa dari pulau sangihe dengan Xylocopa dari manado, maka akan terjadi perubahan gen pada generasi berikutnya, Sehingga dapat diartikan bahwa migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma kebioma yang lain (Bioma adalah sekelompok hewan atau tumbuhan yang tinggal disuatu lokasi geografis tertentu).
Suatu spesies dapat terasing dari spesies-spesies sesamanya & hidup didaratan yang berbeda karena dipisahkan oleh suatu larutan, misalnya apa yang terjadi pada sejenis kumbang (Xylocopa nobilis) yang hidup dipulau sangihe. Bila Xylocopa nobilis dari pulau sangihe bermigrasi kedaerah manado dan terjadi perkawinan antara xylocopa dari pulau sangihe dengan Xylocopa dari manado, maka akan terjadi perubahan gen pada generasi berikutnya, Sehingga dapat diartikan bahwa migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma kebioma yang lain (Bioma adalah sekelompok hewan atau tumbuhan yang tinggal disuatu lokasi geografis tertentu).
c. Hanyutan Genetik (ingsut genetik)
Hanyutan genetik merupakan perubahan frekuensi alel dari satu generasi kegenerasi berikutnya yang terjadi karena alel pada suatu keturunan merupakan sample acak (random sample) dari orang tuanya, selain itu ia juga terjadi karena peranan probatilitas (kemungkinan) dalam penentuan apakah suatu individu akan bertahan hidup dan berproduksi atau tidak.
Salah satu sebab dari hanyutan genetika adalah founder effect. Founder, yang dalam bahasa inggris berarati penemu atau pendiri mengacu pada sekelompok individu yang menempati tempat baru dan membentuk koloni tersendiri. Koloni baru ini dapat memiliki frekuensi alel yang berbeda dengan populasi induknya karena mereka menikah dengan sesame anggota koloninya. Alel tertentu bisa menjadi lebih umum, sedangkan alel yang lain bisa menjadi berkurang frekuensinya atau bahkan menghilang. Frekuensi gen akibat hanyutan genetik amat sulit diprediksi karena bersifat acak.
Bottleneck effect juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya hanyutan genetika. Hal ini terjadi jika banyak anggota populasi yang mati dan sisanya saling kawin hingga jumlah populasinya kembali seperti semula.
Hanyutan genetika dapat berakibatkan buruk jika terjadi penurunan variasi gen. Penurunan variasi gen menyebabkan suatu populasi menjadi rentan terhadap kepunahan apabila terjadi perubahan lingkungan atau gaya hidup.
d. Seleksi Alam
Seleksi alam merupakan proses dimana mutasi genetik yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi atau tetap/lebih umum dari generasi yang satu kegenerasi yang lain pada suatu populsi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang terbukti sendiri karna :
1) variasi terwariskan terdapat pada dalam populasi organisme
2) organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
3) keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya dalam bertahan dan berproduksi.
e. Mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA) baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi gen merupakan perubahan struktur kimiawi dari gen yang terjadi tanpa atau karena pengaruh faktor luar alami buatan.
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA) baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi gen merupakan perubahan struktur kimiawi dari gen yang terjadi tanpa atau karena pengaruh faktor luar alami buatan.
f. Rekombinasi dan Seleksi
Rekombinasi genetik adalah proses pemutusan seunting bahan genetik (biasanya DNA, namun juga bisa RNA) yang kemudian diikuti oleh penggabungan dengan molekul DNA lainnya. Rekombinasi genetik berlangsung melalui perkawinan dan dapat menimbulkan perubahan gen pada generasi berikutnya. Percobaan seleksi yang dilakukan W.L Johannsen tahun 1905 pada biji kacang merah kecil dan biji kacang merah besar yang ditanam pada kondisi tanah yang sama menghasilkan biji-biji yang besarnya bervariasi. Berdasarkan hasil percobaannya, Johannsen mengambil kesimpulan bahwa seleksi alam dan lingkungan tidak berpengaruh pada proses tejadinya variasi baru, karena kacang berbiji besar selalu menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang sama dengan induknya, begitu juga dengan kacang yang berbiji kecil.
Percobaan seleksi lainnya dilakukan oleh ahli-ahli pertanian dari Universitas Illionis pada biji jagung berkadar minyak 4,7 % yang ditanam dari generasi kegenerasi. Ternyata setelah genersi ke-50, biji jagung menunjukkan kadar minyak yang berbeda-beda, ada yang naik 15,4% dan ada juga yang berkurang 1 % . Dari percobaan ini disimpulkan bahwa seleksi jagung dapat menghasilkan perubahan sifat. Perubahan ini menunjukkan bahwa rekombinasi gen-gen yang terjadi akibat adanya perkawinan silang dapat menghasilkan variasi pada generasi berikutnya.
Percobaan seleksi lainnya dilakukan oleh ahli-ahli pertanian dari Universitas Illionis pada biji jagung berkadar minyak 4,7 % yang ditanam dari generasi kegenerasi. Ternyata setelah genersi ke-50, biji jagung menunjukkan kadar minyak yang berbeda-beda, ada yang naik 15,4% dan ada juga yang berkurang 1 % . Dari percobaan ini disimpulkan bahwa seleksi jagung dapat menghasilkan perubahan sifat. Perubahan ini menunjukkan bahwa rekombinasi gen-gen yang terjadi akibat adanya perkawinan silang dapat menghasilkan variasi pada generasi berikutnya.
B. Terbentuknya Spesies Baru
Isolasi merupakan kunci terjadinya spesies baru, karena isolasi mencegah terciptanya kembali keseragaman antar spesies melalui Hibridisasi. Hibridisasi (biologi molekuler) adalah pembentukan ikatan dupleks stabil antara dua rangkai yang saling komplementer, contonya pada pembentukan 13 spesies burung finch di kepulauan Galapugos yang berasal dari Amerika Selatan. Terbentuknya spesies baru dapat disebabkan oleh :
1. Isolasi geografi : 2 populasi/spesies tidak mampu melakukan interhibridasi (perkawinan) karena dipisahkan oleh faktor geografi/keadaan alam
2. Isolasi reproduksi : 2 populasi/spesies yang terdapat pada daerah yang sama tidak mampu melakukan interhibridasi (perkawinan).
Dua spesies yang berbeda menghuni daerah yang sama disebut spesies simpatik. Populasinya juga disebut spesies simpatik. Isolasi reproduksi dapat di bedakan menjadi isolasi prazigot dan poszigot.
1. Isolasi prazigot
a. adalah isolasi yang menyebabkan dua spesies tidak dapat kawin
Isolasi Ekologi, apabila dua spesies simpatik yang terdapat disuatu daerah masing-masing menempati habitan yang berbeda.
Isolasi Ekologi, apabila dua spesies simpatik yang terdapat disuatu daerah masing-masing menempati habitan yang berbeda.
Contoh : katak pohon kawin didanau yang tidak permanen (kubangan) sedangkan katak banten kawin didanau atau badan air permanen yang lebih besar.
b. Isolasi Musim, terjadi bila dua spesies simpatik masing-masing memiliki pemasakan kelamin yang berbeda.
Contoh : masa kawin lalat buah drosophila pseudoobscura pada sore hari sedangkan masa kawin Drosophila pseumilis pada sore hari.
c. Isolasi Tingkah Laku, terjadi bila dua spesies simpatik mempunyai bentuk morfologi alat kelamin yang berbeda pada kawin.
Contoh : pada berbagai jenis ikan ternyata kelakuan meminang ikan betina oleh ikan jantan berbeda, sebagi contoh diambil perbandingan sebagai berikut :
1) Membuat sarang dengan dua lubang untuk masuk dan keluar, sarang digantungkan pada tumbuhan air.
2) pada sarang hanya ada satu lubang ialah tempat masuk saja, sarang dibuat pada dasar kolam.
d. Isolasi Mekanik, terjadi apabila dua spesies simpatik terdapat sel gamet jantan yang tidak mempunyai viabilitas pada saluran kelamin betina. (viabilitas adalah kemampuan spermatozoa untuk bertahan hidup setelah dikeluarkan oleh organ reproduksi jantung) Contoh :tanaman sage hitam memiliki bunga kecil yang hanya dapat diserbukan oleh lebah kecil. Berbeda dengan tanaman sage putih yang memiliki struktur bunga yang besar yang hanya dapat diserbukan oleh lebah besar.
e. Isolasi Gamet, menghalangi terjadinya pembuahan akibat susunan kimiawi dan melekul yang berbeda antara dua sel gamet.
Contoh :pada ikan, telur ikan yang dikeluarkan di air tidak akan dibuahi oleh sperma dari spesies lain karena selaput sel telurnya mengandung protein tertentu yang hanya dapat mengikat melekul sel sperma dari spesies yang sama.
2. Isolasi Poszigot
Isolasi poszigot terjadi jika isolasi paszigot gagal. Isolasi ini menghalangi berkembangnya zigot atau jika zigot telah terbentuk akan menjadi organisme mandul.
a. Hibrid
Embrio yang terbentuk dari dua spesies yang berbeda akan gugur, disebabkan gen-gen dari kedua induk yang berbeda tidak dapat bekerja sama mendorong mekanisme membentuk embrio normal.
Embrio yang terbentuk dari dua spesies yang berbeda akan gugur, disebabkan gen-gen dari kedua induk yang berbeda tidak dapat bekerja sama mendorong mekanisme membentuk embrio normal.
b. Hibrid Mandul
Hibrid mamdul terjadi jika induk memiliki jumlah kromosom yang berbeda, sehingga sinapsis/pasangan kromosom homolog dalam meiosis tidak terjadi.
c. Hibrid Pecah
Kadang-kadang hibrid berkembang subur dan dapat menghasilkan generasi F2 dari persilangan antara dua hibrid atau hibrid dengan galur induk. Filial-filial (F2) yang dihasilkan tersebut dinamakan hybrid pecah.
C. Terbentuknya Manusia Modern
Sejarah Perkembangan Manusia Purba yaitu: Manusia kera---> Manusia purba---> dan Manusia modern.
1. 1. Australopithecus Africanus
Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di sekitar Bechunaland ditemukan oleh Raymond Dart tahun 1924. Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala saja.
Gb. Australopithecus Africanus
1. 2. Homo Habilis:
Homo habilis berarti ‘orang yang terampil ” Mary Leaky dan suaminya, Louis, menemukan sebuah fosil hominid di Olduvai Gorge di Tanzania utara. Eperti yang ditahui homo habilis sebagai pembuat alat pertama. The homo habilis ‘membuat alat-alat untuk membangun rumah dan kulit binatang. Tanpa pengetahuan mereka tentang alat-alat, mungkin tidak terjadi alat-alat modern . Jika manusia tidak memiliki alat untuk digunakan, manusia tidak dapat membuat rumah untuk ditinggali, atau memasak makanan, dan membuat pakaian.
1. 3. Homo Erectus
Sekitar 1,6 juta tahun yang lalu, spesies lain hominid muncul di Afrika Timur. Spesies ini dikenal sebagai Homo erectus. Atau ‘tegak manusia. ” Mereka adalah spesies manusia pertama untuk migrasi dari Afrika. Mereka juga yang pertama kali menjinakkan api dan membuat pakaian. Homo erectus yang mungkin canibal. Mereka telah koperasi berburu dan bahasa. Bahasa masih merupakan faktor penting hari ini karena perlu berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas dasar seperti berburu. Pekerjaan perlu komunikasi untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar juga.
1.
4. Homo Sapiens
Spesies berikutnya manusia adalah Homo sapiens. Para ilmuwan percaya bahwa Homo erectus akhirnya berkembang menjadi Homo sapiens, nama untuk manusia modern. Homo sapiens memiliki otak lebih besar bahwa spesies manusia lainnya. Mereka hidup sekitar 300.000 tahun yang lalu. Homo sapiens adalah manusia modern dalam pra sejarah. Mereka datang jauh sejak homo habilis. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, membuat api, memiliki bahasa, dan kami memiliki ukuran otak yang lebih besar.
1. 5. Neanderthals
Pada tahun 1856, pekerja tambang batu untuk menggali batu kapur di Lembah Neander di Jerman, mereka melihat fragmen tulang fosil. Itu adalah sisa-sisa Neanderthal. Neanderthal tinggal 200.000 – 300.000 tahun yang lalu. Mereka sangat mirip manusia modern. Mereka menguburkan mereka yang mati, memiliki bahasa, dan alat-alat canggih.
1. 6. Cro-Magnon
para ilmuwan memprediksi bahwa Cro-magnons tampak seperti manusia saat ini. Sekitar 40.000 tahun yang lalu, sekelompok manusia prasejarah yang disebut Cro-Magnons muncul di Eropa. Mereka membuat seni pertama dan jewlery dan kedudukan sosial (kelas). Mereka merencanakan perburuan dan mempelajari mereka binatang sehingga mereka bisa memahami perilaku mereka.
Tambahan : Evolusi pada makhluk hidup adalah sudah terbukti tidak benar. Apabila anda masih menemukan pelajaran atau media yang mengulas evolusi, itu dinamakan propaganda atau doktrin dari para atheis untuk mengaburkan agama anda. Teori evolusi adalah teori yang gagal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar