Creative PadLan

Creative PadLan

Creative PadLan

Creative PadLan

Kamis, 26 Juli 2012

Puasa Kok Berat Badan Jadi Naik?

Puasa identik dengan tidak makan dan minum. Khususnya pada umat muslim puasa dilakukan dibulan Ramadhan selama sebulan penuh. Namun demikian banyak juga yang berat badan menjadi naik saat puasa meskipun hanya makan dan minum saat sahur dan berbuka puasa. Mengapa hal ini terjadi? Berikut akan dibahas mengapa meski puasa kok berat badan jadi naik.
Berat badan yang naik di bulan puasa seringkali tidak disadari, karena anggapan bahwa saat berpuasa tidak ada nutrisi yang masuk dalam tubuh sehingga tidak akan menyebabkan kenaikan berat badan. Namun yang terjadi sebaliknya bila tidak bijak dalam mengatur pola makan saat berpuasa. Hal ini disebabkan karena saat berpuasa orang menahan lapar dan haus kurang lebih 14 jam lamanya maka seringkali saat berbuka cenderung menyajikan berbagai macam makanan dan minuman yang mempunyai kalori berlebihan. Saat berpuasa orang akan mengalami dehidrasi karena kurangnya cairan dalam tubuh namun hal ini disalah artikan sebagai rasa lapar sehingga saat berbuka orang cederung makan sebanyak-banyaknya untuk menghilangkan rasa lapar tersebut. Tanpa sadar kalori yang dikonsumsi tubuh menjadi berlebih akibatnya berat badan menjadi naik saat berpuasa.
Lalu bagaimana agar berat badan tetap terjaga saat berpuasa? Berikut tipsnya
  1. Minumlah air putih saat berbuka dan sahur

    Sebelum menyantap menu buka puasa anda minumlah 2 gelas air putih agar tubuh yang telah dehidrasi menjadi segar kembali disamping itu, minum sebelum makan akan mengenyangkan sehingga tubuh tidak merasakan kelaparan hebat supaya konsumsi makanan berlebihan di saat berbuka dapat dihindari. Dan konsumsi air putih sebanyak-banyak setelah makan sahur dengan tujuan agar tubuh tidak dehidrasi saat berpuasa kembali.
  2. Berbukalah dengan yang manis untuk mengembalikan kadar gula tubuh

    Setelah seharian berpuasa kadar gula dalam tubuh akan menurun, makanan manis saat berbuka akan cepat memulihkan kadar gula darah dalam tubuh agar kembali normal. Setelah mengkonsumsi makanan manis jangan langsung berbuka dengan makanan utama, lakukan shalat terlebih dahulu lalu barulah konsumsi berbuka dengan makanan besar. Stop konsumsi makanan manis setelah berbuka dan saat sahur, sebab makanan manis juga mempunyai efek menggemukkan.
  3. Konsumsi makanan tinggi protein, karbohidrat komplek dan serat

    Saat sahur konsumsilah makanan yang tinggi protein, kaborhidrat komplek dan serat. Nutrisi ini bisa diperoleh dari beras merah, oat, gandum, dada ayam, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Konsumsi nutrisi ini saat sahur akan membuat kenyang lebih lama.
  4. Makan secara perlahan dan jangan berlebihan

    Saat berbuka lakukan secara perlahan dan jangan mengkonsumsi makananan secara berlebihan. Lakukanlah secara sadar agar otak bisa memerintah stop bila perut sudah terasa kenyang. Karena dibutuhkan waktu kurang lebih 20 menit untuk otak megirimkan sinyal kenyang ke perut.
  5. Berolahraga menjelang buka puasa

    Lakukan olahraga ringan menjelang buka puasa selain badan menjadi lebih segar, berat badanpun menjadi stabil dengan melakukan olahraga secara teratur. Energi setelah olahraga pun bisa cepat dipulihkan saat berbuka.
Pengaturan pola makan yang benar bisa menjaga berat badan tetap stabil saat berpuasa. Selain itu tubuh juga akan menjadi lebih bugar dan fit. Jika tubuh fit maka ibadahpun menjadi lancar

Mencegah Kanker Payudara pada Anak

Kanker Payudara pada Anak? Mungkin ini merupakan sesuatu yang tidak lazim kita dengat atau ketahui. Sebagai penyakit paling mematikan bagi kaum hawa, tidak heran jika kanker payudara sangat ditakuti oleh kaum wanita dan kini tidak terkecuali para ibu. Mengapa? Ya, dulu para ibu masih bisa bernafas dengan lega karena penyakit kanker payudara yang sangat ganas ini hanya menyerang wanita yang tumbuh dewasa, namun anggapan ini terbantahkan ketika pada tahun 1960 untuk pertama kalinya kedokteran dan dunia dibuat heboh karena adanya pendeteksian adanya anak yang mengidap Kanker Payudara.
Ya, kejadian ini terbilang sangat langka dan tidak pernah ada sebelumnya sehingga para dokter mencari-cari apakah sebenarnya penyebab terjadinya hal ini. Sudah sangat lama hal ini diteliti hingga saat ini namun kasus kanker payudara yang menyerang anak-anak terbilang sangatlah jarang. Sampai akhirnya para ahli menemukan bahwa kemungkinan yang terjadi dikarenakan adanya faktor turunan dimana sang ibu yang sebelumnya terkena kanker payudara bisa menurunkan penyakit tersebut ke anaknya kelak.
Berita ini tentu saja mengejutkan para ibu khususnya yang pernah terjangkit penyakit ini dan awalnya mereka bersikeras bahwa hal ini tidak mungkin terjadi. Namun berdasarkan beberapa fakta yang ditemukan, akhirnya mereka mulai menyadari bahaya ini. Bagi anda yang dulunya juga pernah mengidap penyakit kanker payudara dan sudah memiliki anak,  berikut adalah beberapa cara mencegah terjadinya Kanker Payudara pada Anak :

1. Berikan Anak anda Gizi makanan yang cukup

Setiap anak membutuhkan pasokan makanan yang sangat bergizi dan berenergi besar. Anak mengalami masa pertumbuhan yang paling cepat karena itu makanan apa yang akan anda berikan nantinya akan sangat berpengaruh bagi kesehatannya untuk ke depannya nanti. Semakin bergizi makanan yang anda berikan maka semakin besar antibody yang akan dia miliki. Ingat bergizi bukan berarti berlebih, jadi hindari memberinya makan berlebihan khususnya yang berlemak.

2. Berikan Anak anda Buah-buahan dan Sayuran

Buah-buahan dan Sayuran merupakan makanan paling alami yang memiliki kandungan kesehatan yang sangat luar biasa. Hanya membiasakannya untuk makan buah dan sayuran setiap hari bisa membuat anak anda sehat dan segar setiap hari.

3. Berikan Anak anda Multivitamin berupa Madu Murni dan Alami

Madu memiliki khasiat yang luar biasa dalam meningkatkan kecerdasan, melindungi tubuh, dan bahkan membasmi penyakit.

4. Biasakan Anak anda tidak malas dan sering berolahraga

Jika anda sudah memberikan konsumsi makanan dan vitamin yang cukup, sekarang saatnya anda untuk membiasakan anak anda untuk sering berolahraga. Ya, asupan makanan yang cukup tanpa berolah raga juga akan percuma karena akan menjadi lemak yang berlebih.

5. Biasakan Anak anda agar tidak memendam masalah

Ajarkan anak anda untuk tidak selalu menyimpan masalah dan tidak mau menceritakannya kepada anda sebagai orang tuanya. Kebiasaan ini akan membuatnya cepat stress ketika dia beranjak dewasa dan stress sangat berbahaya karena mampu menurunkan antibodinya.
Semoga semua hal di atas bisa membantu Anda mencegah Kanker Payudara pada Anak.

Kenali Tipe-Tipe Diabetes Sejak Dini

Tipe-tipe diabetes terbagi ke dalam tiga kategori besar; tipe-tipe yang dimaksud di sini adalah tipe diabetes mellitus, yaitu penyakit metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebab kurangnya produksi insulin, ataupun tubuh tidak mampu merespon insulin yang diproduksi. Terdapat tiga ciri umum diabetes mellitus, yaitu polyuria atau intensitas buang air kecil yang berlebihan, polydipsia atau rasa haus yang berlebih, dan polyphagia atau rasa lapar yang berlebihan.
Berikut Tipe-Tipe Diabetes Yang Perlu Kita Ketahui:
  1. DM Tipe 1
    Diabetes mellitus tipe 1 ditandai dengan kegagalan tubuh untuk memproduksi insulin. Oleh sebab itu, pasien diabetes mellitus tipe 1 harus menerima injeksi insulin segara reguler setiap hari. Kasus diabetes tipe 1 ini banyak ditemukan pada anak-anak. Penyebab diabetes tipe 1 ini tidak dapat dipastikan secara pasti. Auto imun menjadi salah satu penyebab di mana sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Virus dan faktor genetis juga menjadi penyebab diabetes tipe 1. Penyakit ini tergolong kronis dan perawatan yang dapat dilakukan adalah injeksi insulin secara berkala.
  2. DM Tipe 2
    Diabetes tipe 2 adalah kasus yang paling banyak ditemukan saat ini. Diabetes tipe 2 biasanya ditemukan pada orang dewasa pada umur 40 tahun ke atas. Faktor genetis dapat menjadi penyebab penyakit ini. Obesitas, gaya hidup tidak sehat, konsumsi berlebih dan jarang olahraga juga memiliki resiko terhadap diabetes tipe 2. Dalam kasus ini, tubuh dapat memproduksi insulin, namun tidak dapat merespon dan menggunakannya sesuai kebutuhan metabolisme tubuh untuk menjaga kadar gula darah dalam kondisi normal. Diabetes tipe 2 ini jarang terdeteksi sejak awal. Bahkan, banyak penderita diabetes awalnya tidak sadar jika mereka mengidap penyakit tersebut, hingga ciri-ciri umum diabetes seperti polyuria, polydipsia, polyphalgia, kelelahan, dan luka yang susah sembuh muncul secara berkala. Sama seperti tipe 1, diabetes tipe 2 bersifat kronis dan perawatan yang dilakukan adalah terapi insulin serta pengobatan oral anti diabetik.
  3. Diabetes Gestational
    Diabetes gestational merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada ibu hamil. Penderita diabetes gestational sebelumnya tidak terdeteksi menderita diabetes, namun kadar gula darah meningkat pada masa kehamilan. Wanita yang menderita diabetes gestational beresiko terhadap diabetes tipe 2 dan juga penyakit kardiovaskular. Sangat penting untuk menerapkan pola hidup sehat dan pemeriksaan sejak awal untuk mencegah dan mendeteksi tipe-tipe diabetes sejak dini.

Waspadai Penyakit Setelah Hari Raya

Berikut penyakit yang sering dialami pasca hari raya :
  1. Kambuhnya penyakit Hipertensi, Kolesterol dan Diabetes Banyaknya hidangan hari raya yang manis dan berlemak dapat memicu kambuhnya penyakit kronis seperti hipertensi, kolesterol dan diabetes. Seringkali penderita lupa untuk mengontrol dan mengkonsumsi makanan yang sebelumnya pantang dikonsumsi saat hari raya. Pola makan yang tak terkontrol saat hari raya dapat menimbulkan masalah baru khususnya bagi penderita hipertensi, kolesterol dan diabetes.
  2. Kelelahan pasca Lebaran
    Hari raya dimana semua keluarga berkumpul dan saling berkunjung tentu sangat menyenangkan. Namun karena aktivitas yang sangat tinggi di hari Raya seperti mudik dan mempersiapkan lebaran tentulah menyita waktu dan tenaga hingga menyebabkan kelelahan. Kondisi tubuh yang lelah disertai pola makan yang buruk saat Lebaran akan membuat tubuh rentan terhadap penyakit. Biasanya penyakit yang timbul karena kelelahan yaitu penyakit batuk, pilek, dan radang tenggorokan
  3. Gangguan Perut dan Pencernaan
    Saat Lebaran biasanya orang akan cenderung makan tanpa memperhatikan kebersihan dan gizinya apalagi diwilayah perkotaan yang nota bene di hari raya tidak ada pembantu rumah tangga sehingga sulit untuk menyiapkan makanan sehat. Orang juga mengkonsuminya tanpa memperhatikan faktor kebersihan makanan yang dibeli sehingga seringkali terjadi gangguan perut seperti diare, maag, radang usus, dan typhus
Penyakit diatas seharusnya bisa dicegah apabila orang mengontrol pola makan dan hidup secara sehat. Berikut beberapa tips untuk mencegah timbulnya penyakit setelah hari raya :
  1. Hindari makanan berlemak, jeroan dan makanan manis
    Sebaiknya untuk penderita hipertensi, kolesterol dan diabetes tetap menjaga pola makan sebelumnya. Boleh saja menikmati hidangan Lebaran dengan porsi kecil dan tetap mengkonsumsi obat dari dokter
  2. Beristirahat cukup dan  konsumsi air putih
    Jagalah agar tubuh bisa memperoleh istirahat secara cukup. Karena keadaan tubuh yang lelah mengakibatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit juga menurun sehingga tubuh jadi lebih mudah terserang penyakit. Minumlah air putih untuk menghidrasi tubuh dengan baik sehingga stamina juga tetap terjaga.
  3. Konsumsi sayur dan buah
    Untuk mengimbangi dan mencegah timbulnya kolesterol makanlah sayur dan buah. Selain kaya serat juga mengandung nutrisi penting untuk tubuh
Bukankah lebih menyenangkan bila hari raya dapat dinikmati dengan tubuh fit dan sehat sehingga hari raya bisa lebih nikmat bersama keluarga

Hal-Hal Yang Wajib Dilakukan Penderita Diabetes

Untuk dapat sembuh sebenarnya banyak hal-hal yang wajib dilakukan penderita diabetes. Ini berarti bahwa sembuh merupakan sesuatu yang dapat diraih oleh penderita diabetes, lebih dari itu hal pencegahan dapat menurunkan resiko terjadinya komplikasi diabetes yang berujung pada timbulnya penyakit kronis lain seperti serangan jantung, stroke, rusaknya sistem saraf, kerusakan ginjal, kehilangan penglihatan dan lainya.
Apa Saja Hal-Hal Yang Wajib Dilakukan Penderita Diabetes?
Berikut Beberapa hal yang harus dilakukan oleh mereka yang terkena diabetes agar tetap dapat hidup sehat berdampingan dengan penyakit mereka:

Diet

Hal pertama yang dilakukan penderita diabetes adalah melakukan diet, dalam hal ini ada 4 hal yang harus dicermati. Pertama, kurangi konsumsi nasi, karena nasi kaya akan karbohidrat dan gula. Gantilah nasi dengan makanan yang mengandung karbohidrat serat, seperti beras merah, sayuran segar, dan makanan sejenisnya. Kedua, konsumsilah protein rendah lemak, seperti susu rendah lemak. Kurangi konsumsi daging yang mengandung kolesterol tinggi. Ketiga, hindarilah makanan yang mengandung kadar garam tinggi dan makanan kalengan. Keempat, untuk menurunkan kandungan lemak dalam darah, perbanyak kadar bawang putih dan bawang merah dalam resep masakan anda.

Olahraga

Selain melakukan diet, penderita diabetes wajib melakukan olahraga. Untuk penderita diabetes ringan dapat melakukan jogging atau berlari dengan santai selama 30 menit. Hal ini wajib dilakukan 5 kali dalam satu minggu. Sedangkan untuk penderita diabetes akut, yang harus mereka lakukan adalah jalan kaki lurus dilakukan bolak-balik maju-mundur, berjinjit, atau boleh mencoba alternatif lain yaitu dengan berdiri dengan 1 kaki, ditahan selama 30 detik. Dapat dilakukan bergantian antar kaki.

Mengkonsumsi Suplemen

Ada tiga jenis suplemen yang wajib dikonsumsi penderita diabetes, yaitu suplemen yang mengandung seng, magnesium, dan proxeronin. Masing-masing zat ini memiliki peran yang penting untuk menunjang proses penyembuhan diabetes. Proxeronin merupakan zat yang paling ampuh menurunkan kadar gula dalam darah karena dapat memperbaiki sel dalam pankrease, yang dinamakan sel beta pancreas. Sedangkan magnesium dan seng dapat memperbaiki dan menambah sel darah merah yang sehat.
Inilah beberapa hal yang wajib dilakukan oleh penderita diabetes. Jika anda memiliki komitmen yang tinggi untuk sembuh, melakukan hal tersebut bukanlah hal yang sulit. Hal ini juga memerlukan dukungan dari keluarga, salah satunya dengan membantu mempersiapkan makanan untuk diet dan memberi semangat untuk berolahraga rutin. Mulailah dari sekarang untuk menjalani Hal-Hal Yang Wajib Dilakukan Penderita Diabetes.

UROCORDATA (Entomologi)


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
    Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar.

    Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang tentu saja mempunyai sasaran studi yang masih menyangkut alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik).

    Dengan demikian, pembelajaran biologi dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi antara guru dengan siswa secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif agar terjadi proses perubahan pada diri siswa sebagai hasil dari suatu pengalaman setelahmempelajaribiologi.

Sedangkan secara prinsip ditegaskan adanya aspek pokok yang hendak dikembangkan melalui pembelajaran biologi yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pengembangan aspek kognitif antara lain mencakup masalah peningkatan pengetahuan kemampuan berpikir kritis, logis, dan kreatif, keterampilan mengungkapkan fenomena dan memecahkan masalah-masalah dengan kaidah ilmiah (proses sains) aspek afektif terkait dengan pengembangan keterampilan fisik yang mendukung untuk melakukan proses mengungkapkan fenomena alam.



B.Rumusan Masalah
     
           Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan secara terperinci dalam penyusunan fortofolio yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang terangkum antara lain :
  1. Apa Yang Dimaksud Dengan Urochordata ?
  2. Apa Ciri-Ciri Hewan Urochordata ?
  3. Bagaimana Struktur dan fungsi anggota tubuh Urochordata?
C.Tujuan
  1. Mengetahui pengertian dari subfilun Urochordata
  2. Mengetahui ciri-ciri dari hewan Urochor data
  3. Mengetahui Struktur dan fungsi anggota tubuh Urochordata

                                                   










BAB II
                                                    PEMBAHASAN

1.Pengertian Urochordata
             Urochordata berasal dari bahasa latin (Uro: ekor, chorda: batang penyokong tubuh dalam). Yang paling menonjol adalah tunicates laut squirts (kelas Ascidiacea). Berbagai macam tumbuh di koloni. Sebagian besar dari tubuh yang diduduki insang yang sangat besar dengan berbagai tekak insang slits yang berfungsi sebagai saringan untuk makanan.
            Urochordata umumnya di sebut Tunicata (Tunicate = mantel). Sebagian besar tunicate adalah hewan laut yang diam atau menempel (sesil) pada bebatuan. Tunicata yang lain hidup seperti plankton. Pada subfilum ini terdapat 3 kelas yaitu: 1. Ascidiacea 2. Thaliacea 3. Appendicularia,Masing-masing klass mempunyai sifat yang unik karena memiliki cirri tertentu. Semua Ascideacea adalah cecil, sedangkan klass lainnya adalah pelagic. Dalam sejarah hidupnya mempunyai sejumlah seri atau rentetan perubahan. Beberapa diantaranya menunjukan pergantian turunan seperti cirri diantara Invertebrata yangmasih ada.
     Filum Chordata adalah kelompok hewan, termasuk vertebrata dan beberapa binatang invertebrata yang memiliki ciri-ciri yang serupa. Semua anggota kelompok ini, pada suatu saat dalam kehidupan mereka, memiliki notokorda, tali saraf dorsal berongga, celah faring (pharyngeal slits), endostyle, dan ekor berotot yang melewati anus. Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Filum Chordata terdiri dari tiga subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan vertebrata. Urochordata dan Cephalochordata tergolong invertebrata.
    
 Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :  Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.Notokord terletak di antara [[saluran pencernaan]]    dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.  Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap ünotokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.  üMemiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.  Memiliki.
      Semua hewan yang tergolong vertebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor. Rangkaian vertebra yang disebut tulang punggung ini membentuk sumbu kerangka menggantikan notokord. Tulang punggung berfungsi sebagai penyokong tubuh serta melindungi tali saraf.

 

2.Struktur dan Fungsi Anggota Tubuh

 

  a.Dinding tubuh                                                                                                                                        

           Lapisan luar dari tubuh terdiri atas lapisan tembus pandang (transparan) dan tebal. Lapisan itu sebagian besar terdiri atas bahan tunicin. Analisis defraksi sinar-X menunjukan bahwa bahan itu merupakan bahan yang sama dengan selulosa, yang merupakan bahan produksi tumbuhan yang umumnya tidak diproduksi oleh hewan, kecuali beberapa hewan Protozoa yang mirip berbahan citicula yang terletak di luar ectoderm dan merupakan bagian luar dari lapisan itu.

           Pembungkus tubuh bila dibagi akan nampak lapisan lunak yang disebut mantel seperti yang telah diterangkan di atas. Merupakan endapan dalam pembungkus tubuh dan mempunyai hubungan yang erat dengan sekitar mulut dan aperture oralis. Mantel yang merupakan dinding tubuh terdiri atas jaringan ectoderm dan jaringan ikat yang membungkus berkas fiber. Pembunkus tubuhsecara umum diperpanjang dengan siphon (pipa) baik pada oral maupun atrial.

b.Pharynx

Lubang mulut ke arah dalam akan disambunng oleh saluran pendek dan lebar yang disebut stomodium, terus ke kamar besar yang disebut Pharynx atu branchialis. Ini mrupakan salah satu ciri organ Urochordata yang tinggi tingkatnya. Terdapat diding yang tipis dengan celah-celah yang disebut stigmata yang berjajar transversal. Melalui pembuluh ini pharynx berhubungan dengan saluran peribranchial. Pada kamar branchialis inilah terjadi pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida yang dilakukan oleh darah.

c.Sistem Pencernaan

Oesophagus merupakan lanjutan pharynx dekat akhir posterioe lamina. Selajutnya ke lambung (gastricus) bersambung dengan usus (intestinum). Yang terletak melekat sebelah kiri dari mantel. Gasrtricus merupakan kantung dengan dinding tebal yang menghasilkan karbohidrase yang mampu memecah karbohidrat. Disamping itu menghasilkan enzim proteolitik dan lipolitik. Sebelah dalam dari lambung dan usus penebalan sebelah ventral yang terkenal sebagai typhlosole. Terdapat kelenjar hati (grandulae hepaticae) yang besar. Kecuali itu untuk melancarkan saluran pencernaan makanan terdapat kelenjar piloris (grandulae pyloricae) bercabang-cabang diseluruh dinding usus yang berhubungan dengan lambung. Baru sedikit diketahui fungsi kelenjar piloris sebagai kelenjar pencernaan makanan dan alat pembantu eksresi. Bagian akhir usus memutar melingkar ke depan berakhir pada lubang dubur (apertura analis) yang nantinya berhubungan dengan siphon analis.

 

d.Sistem Pembuluh Darah

            Sistem pembuluh darah bekerja baik. Jantung (cor) merupakan kantung sederhana yang berotot, terletak dekat lambung berada dalam rongga pericardium. Dalam jantung terdapat darah yang akan dipompa ke seluruh tubuh dan ke alat respirasi (insang). Darah yang kembali dari insang akan banyak mengandung oksigen dan sebaliknya yang kembali dari jaringan tubuh banyak mengandung karbon dioksida. Namun pembulu areteri belum sempurna, sehingga peredaran darah setengah terbuka. Di dalam darah akan kita jumpai lymphocyt, macrophagositosis dan beberpapa sel berwarna dan tidak berwarna lainnya.
Beberapa Ascidia mempunyai vanadium hijau yang terkandung dalam vanadocyt atau larut dalam plasma darah. Zat vanadium itu dianggap sebagai pigment resparasi, tetapi belum dapat dibuktikan dengan pasti, karena kemampuan oksidasinya sangat rendah. Dengan demikian cara respirasi yang pasti belum diketahui.

e.Sistem Ekskresi

          Pertukaran zat atau eksresi dilakukan oleh nephrocytes melalui sirkulasi darah. Sel-sel nephorocyte mengandung uratedan xantine yang dikumpulkan dalam bentuk konsentrasi pada vesicula axcretoris atau alat ginjal (organa renalis).

f. Kelenjar dan Sistem Saraf

          Kelenjar ini terletak sebelah ventral dari simpul saraf yang sering dianggap homolog dengan kelenjar hypophysa. Kelenjar ini masih belum pasti peranannya, walaupun mengeluarkan sekresi. Terdapat suatu pembuluh ke muka yang terdapat pada pharynx. Saluran itu pada bagian terminal mengandung sel-sel yang bersillia, dan pada bagian dorsalnya terdapat proyeksi tubercel dorsalis ke pharynx.
Sistem ini merupakan ciri yang sangat sederhana. Pada hewan ini terdapat simpul saraf yang terletak antara lubang mulut dengan lumbang atrial yang terbenam dalam mantel. Simpul itu di perpanjang pada arah dorsal ventral (menyilang), yang selanjutnya memberi persarafan pada

bagian tubah. Perpanjangan simpul itu berfungsi untuk gerak refleks yang sering disebut “refleks silang” dan menimbulkan kontraksi.

 

g.Sistem reproduksi

          Seks hewan ini menyatu, artinya ovarium dan testis masih bersama-sama terletak pada sebelah kanan kiri dalam tubuh. Lanjutan dari gonad (ovarium dam testis) berupa saluran oviduct atau sperma yang akhirnya terbuka dekat anus. Bila sel kelamin dihasilkan dari hewan yang berbeda akan dimasukan ke dalam mulut, kemudian mengikuti aliran air akan tertambat di suatu saluran dalam tubuh bersilia. Diduga bahwa kelenjar thereupon mengeluarkan sekresi yang mirip dengan hormonn gonadrophic yang dihasilkan oleh bagian anterior dari kelenjar pituitaria (hyphophysa).
Terdapat bukti bahwa simpul saraf peka terhadap rangsangan hormon sehingga memberikan perintah gamet dilepaskan. Ini merupakan salah satu cara merangsang gamet yang berbeda, sehingga terjadi pembuahan (fertilisasi). Selanjutnya telur yang telah dibuahi berkebang menjadi larva, yang mengalami metamorphosis. Larva awal mempunyai ciri seperti Chordata lainnya artinya berchorda dorsalis pada ekor, yang selanjutnya mengalami rudimentasi, sehingga hewan yang dewasa tidak mempunyai chorda dorsalis lagi.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan.
 Berdasarkan uraian pada Bab sebelumnya dapat di simpulkan sebagai beerikut :
1.Urochordata Umumnya disebut Tunicata(tunicate mantel).Urochordata berasal dari bahasa latin,Uro artinya ekor dan chorda artinya batang penjokong tubuh dalam.
2.Hewan Urochordata memiliki cirri-ciri yaitu notochorda,tali saraf dorsa berrongga,cela paring,endostyle,dan ekor berotot yang melewati anus.

3. Sistem reproduksi seks hewan ini menyatu, artinya ovarium dan testis masih bersama-sama terletak pada sebelah kanan kiri dalam tubuh. Lanjutan dari gonad (ovarium dam testis) berupa saluran oviduct atau sperma yang akhirnya terbuka dekat anus.

4. Sistem pembuluh darah bekerja baik.Darah yang kembali dari insang akan banyak mengandung oksigen dan sebaliknya yang kembali dari jaringan tubuh banyak mengandung karbon dioksida.
5. Pertukaran zat atau eksresi dilakukan oleh nephrocytes melalui sirkulasi darah. Sel-sel nephorocyte mengandung uratedan xantine yang dikumpulkan dalam bentuk konsentrasi pada vesicula axcretoris atau alat ginjal (organa renalis).
B.Saran
 Setelah membaca makalah kami diharapkan pembaca dapat mengerti tentang urocordata dan para pembaca tidak hanya mengetahui dari makalah ini saja melainkan dari berbagai sumber saja melainkan dari berbagai media cetak maupun media elektronik.


DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2003.Biologi. Edisi Ke-5. Terj. Dari: Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Kashiko tim,. 2004. Kamus Lengkap Biologi. Edisa ke-2. Surabaya. Kashiko Publisher
Mader, S.S.2004.Biology.Boston. McGraw-Hiil.

Selasa, 17 Juli 2012

MAKALAH FLAGELLATA


BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
      Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan Protozoa kurang jelas perbedaannya. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesis. Semua spesies Euglenophyta mampu hidup pada nutrien kompleks tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum Protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan jelas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah (wase).
      Berdasarkan struktur tubuh dan alat geraknya, phylum Protozoa dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata dan Sporozoa. Flagellata (Mastigophora), bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1.      Fitoflagellata. Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya: Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.
2.      Zooflagellata. Flagellata heterotrofik (tidak berkloroplas). Contohnya: Trypanosoma dan Leishmania.


      Secara umum Flagellata memiliki daur hidup dalam bentuk trofozoit dan kista. Berkembang biak dengan cara vegetatif berupa pembelahan biner dan cara generatif berupa konjugasi. Flagellata hidup secara soliter atau bentuk koloni. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan.
      Beberapa spesies Flagellata memiliki peran yang penting dalam ekosistem air, yaitu sebagai fiplankton dan zooplankton. Oleh karena itu, untuk lebih mendalami mengenai Flagellata, diperlukan kajian lebih mendalam mengenai beberapa aspek yang meliputi morfogenesis, habitat, fisiologis, daur hidup, reproduksi dan peranan Flagellata, sehingga diharapkan akan muncul penelitian lanjutan mengenai Flagellata dan usaha pemanfaatannya untuk masa yang akan datang.

B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana klasifikasi dari Flagellata (Mastigophora) ?
2.    Bagaimana morfogenesis dari Flagellata (Mastigophora) ?
3.    Bagaimana fisiologi dari Flagellata (Mastigophora) ?
4.    Dimana habitat dari Flagellata (Mastigophora) ?
5.    Bagaimana cara reproduksi dan daur hidup dari Flagellata (Mastigophora) ?
6.    Apakah peranan Flagellata (Mastigophora) ?

C.  Tujuan
      Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembahasan adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui klasifikasi dari Flagellata (Mastigophora).
2.    Untuk mengetahui morfogenesis dari Flagellata (Mastigophora).
3.    Untuk mengetahui fisiologi dari Flagellata (Mastigophora).
4.    Untuk mengetahui habitat dari Flagellata (Mastigophora).
5.    Untuk mengetahui cara reproduksi dan daur hidup dari Flagellata (Mastigophora)
6.    Untuk mengetahui peranan Flagellata (Mastigophora).

D.  Manfaat
Kajian mengenai Flagellata ini memiliki banyak manfaat bagi semua pihak yang membaca, antara lain:
1.    Bagi mahasiswa, yaitu menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Flagellata. Memperdalam pemahaman mengenai Flagellata yang meliputi klasifikasi Flagellata, morfologi, fisiologi, habitat, reproduksi, daur hidup dan peranan Flagellata. Mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian tentang Flagellata karena protozoa ini unik dan merupakan bentuk peralihan antara hewan dan tumbuhan.
2.    Bagi masyarakat, yaitu menambah pengetahuan tentang hewan yang berukuran mikro tetapi memiliki peranan vital di lingkungan perairan. Bagi peternak ikan, pengetahuan mengenai Flagellata ini sangat bermanfaat karena banyak spesies Flagellata yang dapat digunakan sebagai pakan alami ikan maupun udang. Selain itu, Flagellata dapat digunakan sebagai sumber Protein Sel Tunggal (PST), misalnya Euglena viridis dan Euglena oxyuris.












BAB II
PEMBAHASAN


A.  Klasifikasi Flagellata
      Flagellata (dalam bahasa Latin diambil dari kata “flagell” yang berarti cambuk) atau Mastigophora (dari bahasa Yunani,”mastig” yang berarti cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan), dalam taksonomi kuno Flagellata merupakan salah satu kelas dalam filum protozoa atau protista yang mirip hewan, namun dalam taksonomi modern menjadi superkelas yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu fitoflagelata dan zooflagelata.
      Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan ciri khasnya, sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak flagel berada pada ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak seperti mendorong sel tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel (posterior). Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor di permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan.
Dilihat dari bentuknya, Flagellata dikelompokkan menjadi dua, yaitu berbentuk seperti tumbuhan yang dinamakan Fitoflagellata, dan yang berbentuk seperti hewan yang dinamakan Zooflagellata.
1.    Fitoflagellata
      Fitoflagelata adalah flagellata yang mirip dengan tumbuhan karena memiliki kromotafora, sehingga dapat melakukan fotosintesis (fotosintetik). Fitoflagellata mencernakan makananya dengan berbagai cara, menelan lalu mencernakan didalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencernakan organisme yang sudah mati (saprofitik). Habitat fitoflagellata adalah diperairan bersih dan diperairan kotor. Fitoflagellata bergerak menggunakan flagella. Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu:
a.    Euglenoida
      Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel. Contoh dari kelas Euglenoida yaitu Euglena viridis. Euglena viridis memiliki ciri – ciri, ukuran tubuhnya antara 35–60 mikron, ujung tubuhnya berbentuk meruncing dengan satu bulu cambuk di bagian anterior sel. Euglena viridis memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang. Menurut Lupita, Euglena viridis dapat bersifat holofitrik dan holozoik. Bersifat holofitrik karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil, sehingga dapat membuat makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Bersifat holozoik yaitu dengan cara memasukkan makanannnya yang berupa organisme berukuran lebih kecil melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan dicerna.

b.     Noctiluca miliaris
      Tubuhnya berukuran besar dan biasanya hidup di habitat air laut. Noctiluca miliaris kebanyakan hidup di air laut dengan ciri – ciri memiliki satu pasang flagella yang berukuran satu panjang dan satu pendek, dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu. Noctiluca miliaris dapat memancarkan sinar (bioluminense) apabila tubuhnya terkena rangsangan mekanik.

c.    Volvocida
      Bentuk tubuh hewan ini pada umumnya berbentuk bulat dan berkoloni. Contoh dari volvocida antara lain adalah Volvox globator. Ciri–ciri dari Volvox antara lain hidup secara berkoloni, koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel yang masing – masing sel memiliki dua flagella. Setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas. Sel-sel memiliki eyespots, lebih maju dekat anterior, yang memungkinkan koloni untuk berenang menuju cahaya. Ciri-ciri Volvox antara lain koloninya terdiri dari ribuan individu bersel satu yang masing-masing memiliki dua flagela; setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas. Sel-sel dihubungkan dengan benang-benang protoplasma membentuk hubungan fisiologis.

2.    Zooflgellata
Zooflagellata adalah flagellata yang menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan bersifat heterotrof. Flagellata ini ada yang hidup bebas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun kebanyakan bersifat parasit pada organisme lain. Contoh zooflagelata antara lain yaitu Trypanosoma gambiens, dan Leishmania. Makannya berupa zat organik yang diperoleh dari lingkungannya. Beberapa jenis flagellata merupakan hewan holozoik. Beberapa jenis flagellata memperoleh makanan dari tubuh inangnya. Zooflagelata berhabitat di laut dan air tawar.
a.    Trypanosoma
Hewan ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjang seperti daun , merupakan parasit dalam darah vertebrata , dan tidak membentuk kista.
Jenis – jenis Trypanosoma antara lain adalah:
a.  Trypanosome lewisi hidup pada tikus , perantaranya adalah lalat tse-tse
b.  Trypanosoma evansi , penyebab penyakit sura (malas ) pada ternak; hospes perantaranya adalah lalat tse – tse.
c.  Trypanosoma gambiense dan T. rhodesiensis hewan penyebab penyakit tidur pada manusia manusia.
d.  Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit cagas (anemia pada anak kecil)

b.    Leishmania
Merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endothelium pembuluh darah.
Jenis-jenis Leismania adalah :
a. Leishmania donovani, penyebab penyakit kalazar yang ditandai dengan demam dan anemia, hewan ini banyak terdapat di Mesir , sekitar laut tengah , dan india.
b. Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit , disebut penyakit oriental sore, terdapat di Asia (daerah mediterania) dan sebagian Amerika selatan. Ada dua tipe “oriental sore” yang disebabkan oleh strain yang berlainan, yaitu : (1) Leishmania kulit tipe kering atau urban yang menyebabkan penyakit menahun. (2) Leishmania kulit tipe basah atau rural yang menyebabkan penyakit akut.
c. Leishmania brasiliensis, juga penyebab penyakit kulit di Meksiko dan Amerika Tengah serta Selatan.

B.  Morfogenesis Flagellata
      Bentuk tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi). Hidup secara soliter dan ada yang berkoloni.
      Fitoflagellata mempunyai tubuh yang diselubungi oleh membrane selulosa, misalnya volvox. ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena. pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.
Text Box: Gb. Euglena      Bentuk tubuh zooflagelata mirip dengan sel leher porifera. Zooflagelata mempunyai flagel yang berfungsi untuk menghasilkan aliran air dengan menggoyangkan flagel. Selain itu, flagella juga berfungsi sebagai alat gerak.
      Koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel dan diselubungi oleh membrane selulosa. Salah satu spesies Fitoflagellata yang mudah ditemukan dan diamati morfologinya yaitu Euglena viridis. Euglena viridis berbentuk seperti gelendong dengan bagian anterior tubuh tumpul dan bagian posterior meruncing. Struktur tubuh Euglena viridis terlindungi oleh pelikel dan dilengkapi dengan satu flagel yang terletak dibagian anterior. Flagel berfungsi sebagai alat gerak untuk berpindah tempat dan berfungsi untuk mengumpulkan makanan.
      Pada ujung anterior tubuh juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior dan melebar membentuk kantong cadangan atau reservoir. Pada Euglena terdapat bintik mata atau stigma. Stigma merupakan kumpulan pigmen yang sangat peka terhadap cahaya, sehingga berfungsi sebagai penentu arah gerak aktif yang berhubungan dengan intensitas cahaya di lingkungan. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas, nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola nonkontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis.

C.  Fisiologi Flagellata
      Pada umumnya Flagellata membutuhkan suhu optimum antara 16-25°C, sedangkan pH antara pH 6-8. Flagellata memperoleh nutrisi dengan beberapa cara yaitu bersifat holozoik (heterotrof), apabila makanannya berupa organisme lain yang berukuran lebih kecil, bersifat holofilik (autotrof), dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic yang berasal dari lingkungan karena memiliki kloroplas, bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati dan bersifat parasitik dengan cara menempel pada inang untuk mendapat nutrisi.
      Fitoflagellata bersifat aerobik fotosintetik, karena sebagian besar spesies ini memiliki kloroplas, sehingga dapat menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Euglena viridis dapat menghasilkan makanan sendiri (holofilik) dan mencerna organisme lain (holozoik). Euglena dapat menghasilkan makanan sendiri karena pada lapisan entoplasma terdapat kloroplas yang mengandung klorofil a dan b. Pada keadaan lingkungan cukup cahaya, terjadi fotosintesis yang menghasilkan zat tepung (amilum). Amilum ini disimpan didalam sitoplasma dalam bentuk butir-butir paramilum.

D. Habitat Flagellata
      Air merupakan faktor penting keberaan Flagellata selain ketersediaan makanan, pH dan suhu. Flagellata dapat ditemukan di lingkungan air tawar, di danau, sungai, kolam, atau genangan air, misalnya Euglenoida dan Volvocida, maupun air laut, misalnya Dinoflagellata. Spesies zooflagellata sebagian besar bersifat parasit, namun adapula yang bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya Myxotrica didalam usus rayap.

E. Reproduksi dan Daur Hidup Flagellata
1.  Reproduksi Flagellata
      Reproduksi pada Flagellata ada 2 macam, yaitu vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan biner secara longitudinal, misalnya pada Euglena.
      Reproduksi generatif terjadi karena persatuan antara ovum dan spermatozoid, misalnya pada Volvox. Reproduksi secara generatif berfungsi untuk memperkaya variasi genetik, sehingga menghasilkan individu mutan yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan. Pada Volvox terdapat koloni jantan yang menghasilkan sperma dan koloni betina yang menghasilkan ovum, namun ada juga koloni yang bersifat hermafrodit yang dapat menghasilkan sperma serta ovum. Meskipun koloni yang bersifat hermafrodit dapat menghasilkan sperma dan ovum dalam satu koloni, kematangan sperma dan ovum tidak pada saat yang bersamaan, sehingga tidak dapat terjadi pembuahan diri. Ovum dihasilkan oleh oogonium, sedangkan Volvox jantan menghasilkan spermatozoid oleh spermatogonium. Setelah terjadi fertilisasi akan menghasilkan zigot, zigot akan menghasilkan empat spora, yang kemudian akan menjadi individu baru.

2.    Daur Hidup Flagellata
      Flagellata memiliki tahapan trofozoit dan kista. Pada tahapan trofozoit merupakan waktu aktif untuk mencari makan dan tumbuh. Sedangkan dalam bentuk kista, Flagellata dapat bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar pada suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Pada Zooflagellata, menjadi bentukan kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tubuh inang, dan memungkinkan terjadinya transmisi dari satu host ke host yang lain. Proses dimana terjadi perubahan menjadi bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut excystation.

E.  Peranan Flagellata
      Flagellata memiliki peranan yang penting dalam lingkungan perairan. Flagellata berperan sebagai predator karena memangsa organisme uniseluler atau ganggang, bakteri, dan microfungi, sehingga populasi organisme dapat dikendalikan. Selain berfungsi sebagai pengendali, Flagellata yang bersifat saprofitik berperan sebagai dekomposer dalam rantai makanan.
      Di lingkungan perairan flagellata berperan sebagai phytoplankton dan zooplankton sebagai sumber pakan alami ikan dan udang. Euglena viridis dapat digunakan sebagai sumber Protein Sel Tunggal (PST), karena memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Trichonympha dan Myxotricha yang hidup di dalam usus rayap dapat menghasilkan enzim selulosa, sehingga membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak dan dapat dicerna rayap.


BAB III
PENUTUP


A.  Kesimpulan
      Berdasarkan pembahasan mengenai Flagellata diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.    Berdasarkan bentuknya, Flagellata dikelompokkan menjadi Fitoflagellata yang berbentuk seperti tumbuhan dan Zooflagellata yang berbentuk seperti hewan. Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu Euglenoida, Nuctiluca Miliaris dan Volvox Globator. Sedangkan Zooflagellata terdiri dari Trypanosoma dan Leishmania
2.    Secara morfologi, bentuk tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik. Hidup soliter atau berkoloni. Bergerak dengan bantuan flagella. Struktur tubuh Flagellata ada yang diselubungi oleh membrane selulosa dan ada yang terlindungi oleh selaput pelikel. Terdapat stigma dan di dalam sitoplasma terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas, nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola nonkontraktil.
3.    Flagellata memperoleh nutrisi dengan beberapa cara yang berbeda, yaitu holozoik (heterotrof), holofilik (autotrof), saprofitik, dan parasitik. Cara Euglena mendapatkan makanan dapat dilakukan dengan melakukan fotosintesis, dan dengan bantuan gerakan flagella. Adapun respirasinya dengan cara difusi dan dengan bantuan stigma pada flagellata yang memiliki stigma.
4.    Flagellata ditemukan di lingkungan air tawar, misalnya di danau, sungai, kolam dan genangan air, dan air laut. Ada juga yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain dan sebagai parasit pada organisme lain.
5.    Flagellata bereproduksi dengan cara vegetatif dan generatif. Memiliki daur hidup antara trofozoit dan kista.
6.    Flagellata berperan sebagai biokontrol, dekomposer, zooplankton dan fitoplankton, sebagai sumber Protein Sel Tunggal (PST) dan sebagai penghasil enzim selulose.

B.  Saran
      Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami Protista lebih dalam lagi terutama mengenai Flagellata (Mastigophora).

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More